Kukira akan bersua bianglala, setelah mendung sekian lama. Namun lagi-lagi, hanyalah fatamorgana rasa.
Harapan semu yang di balut kata-kata, tak mampu terwujud sebagaimana inginnya, tak pernah terengkuh bagaimana pun di dorong karsa.
Benarnya itu semua hal yang biasa..
Hanya saja, bodohnya aku yang menjadikannya binasa. Mengulang lagi bala tanpa pernah selesai berkaca
Hingga akhirnya jatuh lagi di tempat yang sama..
Bukan banyaknya luka yang menjadikan keperihan, namun matinya asa setelah lama tersiksa
Comments
Post a Comment