Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2019

Sudah cukup.. (Side B)

Sudah cukup.. Aku memaafkan untuk yang pernah menyakiti, Aku mengikhlaskan untuk yang telah pergi, Aku ingin hidup dengan damai di hati, Aku akan menyambut yang kelak datang menghampiri, Meskipun nanti terjatuh lagi, Meskipun nanti gagal lagi, Meskipun nanti menangis lagi, Aku akan terus perjuangkan hidupku hari ini dan nanti, Oleh karena itu, aku doakan kebaikan untuk semuanya, untukmu dan untuk diriku sendiri.. Selamat petang, untuk yang tersimpan abadi dalam bilik hati

Sudah cukup.. (Side A)

Sudah cukup.. Maafkanlah yang pernah menyakiti, Ikhlaskanlah yang telah pergi, Hiduplah dengan damai di hati, Doakanlah kebaikan untuk semuanya, Terlebih untuk dirimu sendiri.. Selamat pagi, untuk yang telah tersimpan abadi

Tersungkur dalam tak mampu bangkit sendiri

Kukira akan bersua bianglala, setelah mendung sekian lama. Namun lagi-lagi, hanyalah fatamorgana rasa. Harapan semu yang di balut kata-kata, tak mampu terwujud sebagaimana inginnya, tak pernah terengkuh bagaimana pun di dorong karsa. Benarnya itu semua hal yang biasa.. Hanya saja, bodohnya aku yang menjadikannya binasa. Mengulang lagi bala tanpa pernah selesai berkaca Hingga akhirnya jatuh lagi di tempat yang sama.. Bukan banyaknya luka yang menjadikan keperihan, namun matinya asa setelah lama tersiksa

Berakhir di Desember

Aku merelakan bukan berarti menyerah mendapatkan, Hanya saja, Ada beberapa hal yang pada dasarnya tidak bisa dipaksakan, Semoga setelah ini, Segala sedih dan dukanya, Akan berganti dengan tawa dan bahagia, Awas kalau tidak, Aku tidak akan terima.. Desember, 18th

11 Desember

Tergantung tanpa ikatan, Tergadai tanpa jaminan, Yang ada hanyalah penantian, Hari demi hari tanpa kepastian, Berjalan terus berjalan, Dengan atau tanpa harapan, Perjalanan harus terus dilanjutkan..

Aku sebal dengan mereka yang membanggakan ini

Punya paras bak artis dan selebriti, ternyata tidak menjamin bahagia, malah tidak sedikit yang berakhir dengan bunuh diri, Punya gaji bak manajer dan direksi, ternyata tidak menjamin rasa cukup di hati, bahkan masih saja tetap korupsi, Punya kedudukan bak pejabat dan menteri, ternyata tidak menjamin sikap merendah dan akhlak yang terpuji, nyatanya tidak sedikit yang suka membuat skandal dan sensasi, Tolong sampaikan ini pada orang tuamu, keluargamu atau mertuamu.. apakah atribut keduniaan seperti ini yang selama ini mereka banggakan dan cari-cari ?! Maaf, kalau aku tidak tertarik mengejar hal-hal yang mereka banggakan ini. Dan jika kamu pun tidak suka dengan sikapku ini, silakan pergi, gaulilah manusia-manusia yang cocok dengan caramu memandang dunia ini. Cih, aku tak mau peduli..