Sastra dan Pustaka - Ainando Kei

Sebab diantara kebahagiaanku adalah, Ketika aku mengetahui bahwa kau disana sedang berbahagia... Dan kelak jika aku nanti telah tiada, Cukuplah aku pergi dalam keadaan aku tahu, Bahwa kau disana dalam keadaan baik-baik saja...

Ada kalanya, Laki-laki itu seperti angin... Dia bukanlah orang yang rupawan, Juga bukan orang yang hartawan, Juga bukan seorang cendekiawan, Yang betapapun kamu ingin menahannya, Atau bagaimanapun kamu hendak mengaturnya, Kamu tidak akan bisa... Tidak akan mampu... Sebab dia akan terus berjalan, Bergerak... Tanpa bisa kamu duga dari mana arahnya, Dan hendak kemana dirinya, Seperti angin... Yang datang tanpa terasa sebelumnya, Dan akan pergi jika telah waktunya, Yang kamu hanya bisa mengikuti, Atau membiarkannya berhembus kearah yang dia kehendaki... =============== Surabaya, 12 Sya'ban 1439 H / 28 April 2018 M

Maka aku pun menjawab, Lebih baik aku berbicara pada khayal,  Daripada bicara dengan hati,  Yang enggan menerima perkataan.. Ya, tuduh saja aku.. Dakwalah semaumu.. Aku akan mendengarkan semua tuntutanmu, Meski nanti tak ada yang terbukti,  Akulah yang tetap harus jadi tersangka bagi egomu.. Tak apa, yang begini aku sudah biasa... ===== ===== 2017.04.01 Membalas sebuah komentar..