Skip to main content

Posts

Showing posts from 2016

Ya Sudah Sana..

Ya sudah sana.. Aku marah, dibilang bodoh Aku menangis, dianggap palsu Aku diam, dipertanyakan Aku bicara, dipersalahkan Ya sudah sana.. Aku pergi, Banyak yang lebih bisa mengganti, Aku menetap pun, hanya dilihat merepoti Ya sudah sana.. Aku mati pun kalian gak ada yang peduli, selain dari bagian dunia yang ikut aku bawa pergi. Ya sudah sana...

Sampai bertemu di penghujung bait-bait doa..

Sampai bertemu di penghujung bait-bait doa.. . . Entah itu dengan kamu, atau yang lainnya, atau kamu dan yang lainnya.. . Mungkin sekarang aku hanyalah sekumpulan tanda tanya, tapi nanti, akan ada saatnya kamu mendengar cerita lengkapnya. bisa jadi.. . Mungkin sekarang aku tidak lebih seperti orang aneh yang menyebalkan, tapi untuk sekarang, biarkan saja seperti itu. tidak apa.. . Aku hanya tidak ingin ada rasa yang ditempuh dengan jalan dan cara yang tidak seharusnya, padahal belum saatnya, namun sudah memaksa. Tidak, jangan... . . Surabaya, 2016.11.02

The Bloody Rose

Seandainya mawar ini untukmu.. . . Mungkin ini hanyalah bunga kesekian yang pernah kau terima, . Dan lebih lagi, . Ini hanyalah setangkai saja, . Yang mungkin tidak lebih berarti, . Dibandingkan dengan mereka yang pernah memberimu seikatnya, . Atau yang ditambah, dengan berbagai macam perhiasan dan hadiah mewah lainnya. . Maka biarkan saja, . Biarkan dia mekar sendiri disana, . Hingga akhirnya layu, dan tergantikan dengan yang akan mekar lagi selanjutnya. . . 2016.10.24

Kala Surabaya mulai turun hujan..

Surabaya sudah mulai turun hujan, . . kadang deres.. . kadang panas sebentar.. . kadang rintik-rintik.. . kadang cuma lewat.. . kadang awet banget.. . kadang panas campur hujan.. . dan kadang mendung seharian.. . . seperti kamu, . . yang kadang nyebelin.. . yang kadang nggemesin.. . yang kadang seperti ngasih harapan.. . dan kadang juga bikin capek.. . tapi ternyata, kamu sudah punya gandengan.. . . Iya tau, aku bagimu cuma sebatas gantungan jemuran.. . . Surabaya, 09 Muharram 1438H . . *Ditulis via Blogger Mobile, diatas kasur di dalam kamar rumah yang sedang diguyur hujan di malam hari*

Ada kalanya aku ingin memperjuangkanmu

Ada kalanya aku ingin memperjuangkanmu, Dan ada kalanya juga aku merasa lelah dengan segala ketidakpastian dan pandangan miringmu terhadapku, Seandainya aku bisa egois, Seandainya aku bisa bersikap sadis, Sudah kubunuh kalian semua dan kutinggalkan begitu saja.. Tapi apa daya,  aku hanyalah seorang pemimpi besar, Yang kerjanya hanyalah memejamkan mata,   Sambil berharap semuanya akan segera berlalu 27-07-2016

Ada banyak sekali emosi negatif yang ingin aku muntahkan..

Yang seandainya dia keluar dalam bentuk lisan, maka dia akan keluar sebagai ucapan-ucapan kotor.. Yang seandainya dia keluar dalam bentuk tulisan, maka dia akan keluar sebagai tulisan-tulisan kotor.. Yang seandainya dia keluar dalam bentuk perbuatan, maka dia akan keluar sebagai kelakuan-kelakuan kotor.. Yang seandainya dia dibiarkan di dalam pikiran, maka dia akan merubah akal dan perasaan pemiliknya, dan tidak hanya mengotori, tapi merubahnya menjadi sesuatu yang berbeda dari sebelumnya.. Tolong.. tolong aku.. Selamatkan.. Atau musnahkan saja.. Surabaya, 05.05.2016

Sajak usang pemungut ilmu

Pinjamkan aku satu pena milikmu Robekkan aku secarik kertas bukumu Agar dapat kuikat ilmu-ilmu dengan itu Sebelum kumasukkan kedalam batinku Biar saja kau bilang aku tak mampu Tertawalah sesukamu terhadap kehinaanku Tapi, biarkan aku mencukupkan diri dengan ilmu Jika harta yang kau inginkan dari diriku Sungguh keluargamu jauh lebih mampu memberi daripada aku Jika cinta yang kau harapkan dari diriku Sungguh aku takkan pernah mampu mengasihi layaknya ibu bapakmu Aku tak lebih hanyalah seorang pemungut ilmu,  yang menggelandang dengan segala kekurangan yang tampak di diriku... Surabaya, 07-10-2009 Komentar: Wow, tidak menyangka akan menemukan kertas binder berisi tulisan diatas. Walaupun susunan kata yang tertulis sudah disesuaikan sedikit, tapi sebagaian besar masih seperti apa yang tertulis di kertas itu. Sedikit mengingatkan pada masa-masa itu memang, dan selebihnya sudah lupa... atau dilupakan.

Berpacu Dengan Semesta

Aku berlari dan aku jatuh, Tapi aku berusaha bangkit dan mencoba berjalan lagi.. Aku berjalan dan aku pun kembali jatuh, Tapi aku berusaha bangkit dan mencoba berjalan jongkok lagi.. Aku berjalan jongkok dan aku masih tersandung jatuh lagi, Tapi aku berusaha bangkit dan mencoba merangkak lagi.. Aku merangkak dan aku ditendang, Tenang.. aku tidak jatuh Aku hanya tersungkur, sambil menahan sakit.. Tapi aku masih akan berusaha bangkit, Tapi aku masih akan mencoba berdiri, Tapi aku masih akan terus berlari, Entah bagaimana caranya.. Entah kapan itu waktunya.. Entah kemudian apa setelahnya.. Aku hanya ingin berpacu dengan semesta, Yang selalu memacu dirinya, sekalipun hanya berlari di lintasan saja.. ( Surabaya, 17 Januari 2016 )