Sastra dan Pustaka - Ainando Kei

Mencari penggantiku itu mudah, Karena yang lebih baik dariku banyak, Berpaling dariku itu mudah, Karena yang mendambamu juga banyak, Tapi mungkin, tidak akan ada aku yang lain setelah ini.. Yang akan sejauh ini.. Yang akan selama ini.. Yang akan setulus ini.. Karena hanya aku, yang paling bisa menerimamu.. Karena hanya aku, yang akan selalu menunggumu.. Karena hanya aku, yang tak akan meminta banyak darimu.. Selain kamu menjadi milikku dan menemaniku

Jika kamu ingin kebaikan, Maka ada yang lebih baik dariku Jika kamu ingin keutamaan, Maka banyak yang lebih utama dariku Atau salahkan saja aku, Karena aku tak pernah mampu tampak sempurna Atau hina saja sesukamu, Karena aku tak bisa menjadi seperti umumnya mereka Yang normal-normal saja, Itu bukan aku.. Yang biasa-biasa saja, Aku tidak pernah begitu.. Aku tidak pernah memaksamu, Baik dalam menyukai atau dalam membenci Semua pilihan, penilaian, keputusan, terserah padamu Tidak ada yang salah dengan menolak tawaran,  Atau jika kamu menginginkanku, Sampaikan, bahwa aku ada disini.. Menunggu jawaban pasti dari keyakinan hati

Tidak apa-apa jika akhirnya harus aku yang terluka. Tidak masalah jika semua kesalahan ini harus aku yang jadi penyebabnya. Aku hanya perlu tahu, kamu disana baik-baik saja dan hidup berbahagia. Dan ketahuilah, meski akhirnya jadi seperti ini, perasaanku masihlah tetap sama..

Risiko adalah temanku, zona nyaman adalah musuhku.. Yang pasti dalam hidupku ini hanyalah ketidakpastian. Jika kamu cari yang mapan, Jika standarmu adalah yang nyaman, Ketahuilah lowongan pegawai selalu terbuka setiap pekan. Sedangkan diri ini, Hanya orang biasa yang masih mengumpulkan bekal untuk perjalanan.

Tidak apa jika kau tidak suka padaku.. Tidak masalah jika kau membenciku, Tidak apa jika kau tidak ingin lagi bertemu, Bahkan tidak ada yang melarang, Jika kau lebih memilih yang bisa mengiyakan banyaknya pintamu Sebab satu, Yang paling penting bagiku, Hanyalah saat aku tahu, Bahwa kau sedang baik-baik saja disana

Masihkah belum juga terasa? Dengan semakin berlalunya masa, Siapakah yang masih tetap ada? Yang bisa bersabar dan mau menerima, Yang menjadi tempat diluahkannya berbagai rasa. Meski tak dianggap dan tidak pula dipercaya, Waktulah yang akan menceritakan semua kisahnya, Bersama kata-kata yang selalu menemaninya.. Sya'ban, Menjelang purnama.