Tulisan ini untuk seorang kawan, yang sudah bersedia mengirimkan buku ini..
 |
| Tampak depan buku |
First look and impression
Raggedy Tale, adalah sebuah buku yang cukup sulit untuk di deskripsikan. Berbeda dengan novel dan komik yang format dan kontennya sudah jelas, maka Raggedy Tale ini punya kategori yang mungkin bisa dibilang 'uncategorized, yet'. Lihat saja dari sampulnya yang glossy namun memiliki gambar sampul yang lebih mirip seperti artwork atau sampul album musik. Tapi dengan ukuran buku A5 dan jenis 'kertas standard' buku bacaan (ga tau namanya) buku ini sekilas kelihatan seperti novel remaja. Bedanya adalah ketika dibuka, baru akan terlihat kalau sebenarnya ini adalah komik. Walaupun sekali lagi, setelah dibaca juga sebenarnya formatnya agak berbeda dengan komik.
Raggedy Tale, adalah sebuah buku yang cukup sulit untuk di deskripsikan. Berbeda dengan novel dan komik yang format dan kontennya sudah jelas, maka Raggedy Tale ini punya kategori yang mungkin bisa dibilang 'uncategorized, yet'. Lihat saja dari sampulnya yang glossy namun memiliki gambar sampul yang lebih mirip seperti artwork atau sampul album musik. Tapi dengan ukuran buku A5 dan jenis 'kertas standard' buku bacaan (ga tau namanya) buku ini sekilas kelihatan seperti novel remaja. Bedanya adalah ketika dibuka, baru akan terlihat kalau sebenarnya ini adalah komik. Walaupun sekali lagi, setelah dibaca juga sebenarnya formatnya agak berbeda dengan komik.
"Nah, bingung kan. Makanya, coba aja baca bukunya sendiri.. Jangan cuma baca reviewnya aja.."
Gambaran Konten
Setelah cover buku dibalik, maka pembaca hanya akan mendapati pra-halaman yang cuma selembar, satu halaman berisi judul buku dan satu halaman lagi tentang detail info terkait penerbitan buku. Seolah gak niat banget basa-basi dan pengin langsung masuk ke halaman satu. Buku ini memiliki tebal 176 halaman (plus selembar pra halaman tadi) yang oleh penulis (atau editor?) dibagi menjadi empat chapter/bagian, hanya saja karena tidak adanya daftar isi menyebabkan pembaca harus menghafal atau mencari chapter tersebut secara manual semisal ingin langsung melompat ke chapter yang ingin dibaca.
Setelah cover buku dibalik, maka pembaca hanya akan mendapati pra-halaman yang cuma selembar, satu halaman berisi judul buku dan satu halaman lagi tentang detail info terkait penerbitan buku. Seolah gak niat banget basa-basi dan pengin langsung masuk ke halaman satu. Buku ini memiliki tebal 176 halaman (plus selembar pra halaman tadi) yang oleh penulis (atau editor?) dibagi menjadi empat chapter/bagian, hanya saja karena tidak adanya daftar isi menyebabkan pembaca harus menghafal atau mencari chapter tersebut secara manual semisal ingin langsung melompat ke chapter yang ingin dibaca.
 |
| Chapter pertama |
Isi buku / cerita
Buku ini bercerita tentang perjalanan seorang anak kecil yang lupa ingatan dan seorang "pendekar" yang entah bagaimana ceritanya bisa dapat peran untuk mendampingi anak kecil tersebut. Sepanjang cerita, mereka bertemu dengan makhluk-makhluk aneh dan terlibat petualangan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada anak kecil tersebut.
Buku ini bercerita tentang perjalanan seorang anak kecil yang lupa ingatan dan seorang "pendekar" yang entah bagaimana ceritanya bisa dapat peran untuk mendampingi anak kecil tersebut. Sepanjang cerita, mereka bertemu dengan makhluk-makhluk aneh dan terlibat petualangan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada anak kecil tersebut.
Kritik, Saran dan Komentar
Baik, ini adalah bagian paling tajam dari ulasan di blog ini. Semoga tidak ada yang "terluka" setelah membacanya. Bagian pertama yang saya sorot adalah URL yang terdapat di bagian pra-halaman, yang mana sepertinya itu merupakan sebuah kesalahan penulisan, sebab setelah di cek ternyata tautan tersebut mengarah kepada sebuah halaman web yang tidak ada hubungannya dengan buku ini.
Kemudian, tidak adanya daftar isi juga merupakan sebuah masalah (personal). Sebab dengan adanya daftar isi, paling tidak pembaca akan bisa mendapatkan gambaran singkat mengenai isi dari buku yang hendak dibacanya, walaupun mungkin daftar isinya hanya terdiri dari empat baris yang menunjukkan letak halaman dari tiap chapter/bagian dari buku tersebut.
Selanjutnya dari cerita, yang terasa setelah membaca buku ini adalah masih sedikit emosi/keterlibatan yang dialami oleh pembacanya, walaupun pada beberapa bagian terdapat momen absurd dan kejadian lucu. Apakah ini penting? Kalau secara personal, keterlibatan emosi ketika membaca adalah salah satu indikator dari menarik tidaknya sebuah bacaan.
Saya ambil contoh seperti Detr**t Me**l C**y, adalah salah satu manga laris yang pernah saya baca namun memiliki kualitas gambar yang kalau tidak mau dibilang jelek ya menjijikkan. Contoh lain adalah buku-buku karya Rad***a Di*a, yang walaupun seluruh buku isinya tulisan semua tapi banyak orang yang suka. Intinya, seandainya bisa lebih melibatkan emosi pembaca baik itu melalui kata-kata atau gambar, pasti bisa lebih menarik lagi.
Penutup
Secara umum, buku ini cukup menghibur, terutama untuk gambar-gambarnya yang cukup detail dalam membuat latar belakang dan bisa dijadikan bacaan ringan ketika sedang menunggu atau beristirahat. Yang lebih keren lagi, buku ini adalah sebuah karya indie, dengan format yang bisa dibilang anti-mainstream. Ketika komik-komik lain terpaku pada panel-panel kotak dan jumlah halaman per chapter, maka buku ini meniadakan semua batasan-batasan tersebut. Wes, sak karepe dewe lah pokok'e..
Buku ini juga pernah tampil di acara pameran Komiknesia 2015 di Yogyakarta awal Desember kemarin. Bagi yang ingin mendapatkan bukunya atau berkenalan dengan penulisnya, silahkan kunjungi lapak online mereka disini.
Baik, ini adalah bagian paling tajam dari ulasan di blog ini. Semoga tidak ada yang "terluka" setelah membacanya. Bagian pertama yang saya sorot adalah URL yang terdapat di bagian pra-halaman, yang mana sepertinya itu merupakan sebuah kesalahan penulisan, sebab setelah di cek ternyata tautan tersebut mengarah kepada sebuah halaman web yang tidak ada hubungannya dengan buku ini.
Kemudian, tidak adanya daftar isi juga merupakan sebuah masalah (personal). Sebab dengan adanya daftar isi, paling tidak pembaca akan bisa mendapatkan gambaran singkat mengenai isi dari buku yang hendak dibacanya, walaupun mungkin daftar isinya hanya terdiri dari empat baris yang menunjukkan letak halaman dari tiap chapter/bagian dari buku tersebut.
Selanjutnya dari cerita, yang terasa setelah membaca buku ini adalah masih sedikit emosi/keterlibatan yang dialami oleh pembacanya, walaupun pada beberapa bagian terdapat momen absurd dan kejadian lucu. Apakah ini penting? Kalau secara personal, keterlibatan emosi ketika membaca adalah salah satu indikator dari menarik tidaknya sebuah bacaan.
Saya ambil contoh seperti Detr**t Me**l C**y, adalah salah satu manga laris yang pernah saya baca namun memiliki kualitas gambar yang kalau tidak mau dibilang jelek ya menjijikkan. Contoh lain adalah buku-buku karya Rad***a Di*a, yang walaupun seluruh buku isinya tulisan semua tapi banyak orang yang suka. Intinya, seandainya bisa lebih melibatkan emosi pembaca baik itu melalui kata-kata atau gambar, pasti bisa lebih menarik lagi.
Penutup
Secara umum, buku ini cukup menghibur, terutama untuk gambar-gambarnya yang cukup detail dalam membuat latar belakang dan bisa dijadikan bacaan ringan ketika sedang menunggu atau beristirahat. Yang lebih keren lagi, buku ini adalah sebuah karya indie, dengan format yang bisa dibilang anti-mainstream. Ketika komik-komik lain terpaku pada panel-panel kotak dan jumlah halaman per chapter, maka buku ini meniadakan semua batasan-batasan tersebut. Wes, sak karepe dewe lah pokok'e..
Buku ini juga pernah tampil di acara pameran Komiknesia 2015 di Yogyakarta awal Desember kemarin. Bagi yang ingin mendapatkan bukunya atau berkenalan dengan penulisnya, silahkan kunjungi lapak online mereka disini.
Info Buku
Judul: Raggedy Tale
Edisi: November 2015, Cetakan II
Penulis: Wiartha Asu tra
Penerbit: Visual Design (Midnight Snack)
--------------------------------------------------
Bonus:
 | ||
| Sang "Pendekar" |
 |
| Makhluk yang aneh.. |
wah pake blogspot juga yah om
ReplyDeleteada beberapa blog disini yang mau coba diaktifkan..
Delete